Temukan Tren Teknologi Fabrikasi Terbaru yang Mendukung Industri Manufaktur Lebih Efisien dan Inovatif
Gambar: teknologi fabrikasi (sumber)
I. Pendahuluan
Di era modern, hampir seluruh lini produksi membutuhkan teknologi fabrikasi. Mulai dari otomotif, percetakan, elektronik, bahkan kesehatan.
Fabrikasi bahkan telah menggunakan kecerdasan buatan, teknologi dengan energi terbarukan, dan bahan baku yang lebih beragam.
Sebut saja fabrikasi beton precast yang menggunakan sampah sebagai bahan bakunya dengan kualitas yang tak kalah dari beton konvensional.
Atau fabrikasi yang menggunakan solar cell untuk mengubah tenaga matahari dalam skala besar menjadi sumber listrik.
Produksi alat dan kendaraan bermutu akan lebih mudah terwujud dengan mesin fabrikasi dan inovasi industri terkini.
Lantas, apa saja inovasi teknologi fabrikasi terbaru yang mendukung efisiensi dan peningkatan mutu industri? Apa jenis-jenis dan aplikasinya? Temukan jawabannya dalam artikel ini.
II. Jenis-Jenis Teknologi Fabrikasi
Sebagai pembuka, mari membahas jenis-jenis teknologi fabrikasi. Teknologi ini mencakup jenis dan penggunaan mesin, material, dan teknik yang dimanfaatkan.
A. Fabrikasi Aditif (Additive Manufacturing)
Fabrikasi aditif adalah proses fabrikasi untuk membuat produk tiga dimensi. Caranya dengan menumpuk lapisan-lapisan material secara berurutan.
Teknologi ini menggunakan mesin 3D printing atau manufaktur aditif. Umumnya untuk pembuatan:
- Produk custom seperti mainan koleksi, komponen industri rumahan, dll.
- Prototipe atau contoh barang sebelum diproduksi secara massal
- Alat kesehatan seperti tangan dan kaki palsu.
- Produk yang kompleks dengan desain rumit.
Bahan yang digunakan sangat beragam, mulai dari logam, polimer, keramik, plastik, bahkan bahan biologis. Penggunaannya pun cukup luas di dunia industri.
Fabrikasi aditif sangat efisien dalam pemanfaatan bahan, sehingga membantu perusahaan mengurangi biaya produksi. Juga ramah lingkungan karena meminimalisir limbah produksi.
B. Fabrikasi Subtraktif
Fabrikasi subtraktif menggunakan mesin berteknologi CNC atau Computer Numerical Control. Misalnya mesin laser cutting, laser engraving, milling machine, dll.
Tujuan utamanya adalah efisiensi bahan dan pengurangan limbah industri dengan cara meminimalisir kesalahan dan mengoptimalkan proses fabrikasinya.
Fabrikasi subtraktif dipakai di industri percetakan, pembuatan aksesoris, otomotif, elektronik, bahkan fashion.
Jenis fabrikasi ini juga menghasilkan produk yang lebih tinggi kualitasnya. Dalam artian lebih akurat ukurannya, lebih halus dan rapi, serta minim kesalahan desain.
Hal ini karena mesin CNC menggunakan teknologi komputerisasi. Dimana desain dibuat dengan aplikasi khusus desain, dan diinput ke dalam mesin.
C. Fabrikasi Cetakan dan Stamping
Sesuai namanya, fabrikasi stamping menggunakan alat stamping press untuk menghasilkan produk sesuai desainnya. Umumnya fabrikasi ini menggunakan bahan logam.
Fabrikasi stamping membagi prosesnya ke dalam tiga tahapan:
- Marking atau mengukur dan merancang sketsa pada material
- Cutting atau memotong bahan sesuai sketsa. Proses ini dapat menggunakan mesin laser yang menghasilkan potongan sangat halus, tanpa residu dan retakan.
- Stamping atau membuat lekukan pada logam menggunakan cetakan (stamp).
Industri otomotif, konstruksi, manufaktur logam dan elektronik lazim menggunakan produk fabrikasi ini.
Pada otomotif, fabrikasi stamping menghasilkan bodi kendaraan dan komponen sasis. Pada konstruksi, teknik ini bermanfaat untuk membuat struktur baja ringan pada atap.
D. Fabrikasi Otomatisasi
Otomasi fabrikasi sedang berkembang pesat belakangan ini, seiring meningkatnya penggunaan robotika dan kecerdasan buatan.
Proses fabrikasi ini mengutamakan efisiensi produksi dan peningkatan kualitas produk menggunakan teknologi otomatisasi.
Misalnya menggunakan smart sensor factory system untuk memonitor proses produksi di pabrik.
Atau memakai AI untuk mengolah data persediaan bahan baku dan produk jadi dan memakai teknologi robotic welding untuk meningkatkan produksi.
Dengan otomatisasi, fabrikasi akan mendapat berbagai keunggulan, seperti:
- Proses produksi massal lebih cepat
- Meminimalisir kesalahan manual dan kecelakaan kerja
- Standarisasi kualitas produk yang lebih baik
- Lebih mudah melakukan kontrol produksi
- Memungkinkan inovasi yang lebih luas dalam pembuatan produk kompleks.
III. Aplikasi Teknologi Fabrikasi di Industri
Gambar: teknologi fabrikasi (sumber)
Fabrikasi modern memiliki peran penting dalam berbagai industri. Di bawah ini adalah beberapa contohnya.
A. Industri otomotif
Pada manufaktur otomotif, fabrikasi bermanfaat untuk memproduksi komponen mesin, suku cadang, dan bodi kendaraan.
Fabrikasi presisi yang tepat akan bermanfaat untuk menciptakan kendaraan hemat bahan bakar dan lebih baik akselerasinya.
B. Industri elektronik
Industri elektronik membutuhkan fabrikasi untuk pembuatan komponen-komponennya yang berukuran kecil, kompleks, dan rumit.
Misalnya pembuatan sirkuit, microchip, dan sebagainya. Misalnya untuk produksi komputer, ponsel, televisi, dan alat elektronik lainnya.
Fabrikasi juga penting dalam industri teknologi miniaturisasi dan pembuatan robotika. Terutama untuk alat kesehatan.
C. Industri konstruksi
Konstruksi bangunan besar maupun kecil membutuhkan fabrikasi untuk pembuatan struktur modular, panel, dan komponen lainnya. Misalnya baja ringan dan besi ulir untuk pondasi.
Fabrikasi bahkan berperan dalam pembuatan beton precast yang sedang trend saat ini. Misalnya untuk pembuatan rumah precast yang lebih terjangkau harganya dan dapat dipindahtempatkan.
Beton ini memiliki standar mutu yang seragam sehingga banyak dimanfaatkan dalam konstruksi perumahan.
D. Industri kesehatan
Berbagai alat implan dan mesin medis memadukan fabrikasi aditif dan otomatisasi dalam pembuatannya. Sebut saja implan hati yang kini sudah bisa dibuat menggunakan mesin 3D printing.
Berbagai mesin operasi dan penunjang kesehatan memerlukan komponen spesifik yang detail. Fabrikasi otomatis dengan teknologi robotika mampu mewujudkannya.
IV. Tren dan Inovasi Terbaru dalam Teknologi Fabrikasi
Teknologi fabrikasi yang terus berkembang menciptakan inovasi dan tren yang juga tak berhenti. Berikut adalah beberapa contohnya.
A. Integrasi IoT (Internet of Things) dalam fabrikasi
Penggunaan Internet of Things bukan hanya terjadi dalam fabrikasi skala besar. Bahkan fabrikasi skala kecil dan menengah bisa memanfaatkan teknologi ini.
Contohnya penggunaan computer vision dan internet untuk memonitor dan mengendalikan mesin secara real-time.
Pabrik yang menangani beberapa klien sekaligus juga dapat memanfaatkan aplikasi manajemen dan data untuk optimasi proses produksinya.
B. Penggunaan AI (Artificial Intelligence)
AI kini bisa dipakai secara luas baik dalam industri kecil dan menengah. Misalnya untuk menganalisa dan memprediksi kegagalan mesin, optimasi desain produk, dan manajemen bahan produksi.
Kemampuan AI dalam mengolah big data akan sangat bermanfaat dalam mengatur dan mengontrol persediaan, jumlah pembelian, tingkat harga dan biaya produksi, dll.
Bahkan berbagai bidang strategis seperti agraria dan perikanan telah menggunakan AI untuk mengontrol produksi dan mempermudah pengawasan.
C. Fabrikasi hijau (Green Manufacturing)
Green manufacturing muncul seiring meningkatnya kesadaran menjalani sustainable living yang ramah lingkungan dan menjaga alam.
Fabrikasi ini menggunakan teknologi ramah lingkungan. Misalnya mesin bertenaga angin dan sinar matahari.
Fabrikasi hijau juga memakai material ramah lingkungan dan hasil daur ulang. Komitmen lainnya adalah tidak menggunakan hewan sebagai alat percobaan maupun material tambahan.
V. Keunggulan Teknologi Fabrikasi untuk Efisiensi dan Kualitas
Gambar: teknologi fabrikasi (sumber)
Setelah melihat jenis, inovasi, serta pemanfaatannya dalam berbagai industri, mari melihat keunggulan teknologi fabrikasi.
A. Peningkatan presisi dan konsistensi produksi
Teknologi fabrikasi seperti layanan mesin CNC dan otomatisasi dapat meningkatkan konsistensi dan jumlah produksi.
Selain itu, akan lebih mudah menetapkan standar mutu yang sesuai dengan kebutuhan klien. Produk akhir juga nantinya tentu lebih berkualitas dan dapat bersaing di pasaran.
B. Reduksi waktu produksi melalui otomatisasi
Penggunaan robotika dan kecerdasan buatan dapat mengurangi waktu produksi dan meningkatkan jumlah produksi secara bersamaan.
Teknologi ini juga mengurangi kecelakaan kerja, limbah akibat kesalahan produksi, dan sebagainya. Menjadikan fabrikasi lebih ramah lingkungan, aman, dan optimal.
C. Fleksibilitas desain dengan fabrikasi aditif
Ada banyak kebutuhan akan komponen dan alat yang berdesain unik dan detail. Terutama di bidang seni, kesehatan, dan industri tingkat tinggi seperti aerodinamika.
Penggunaan mesin 3D printing dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Terlebih mesin ini dapat diaplikasikan pada berbagai jenis bahan, mulai dari bahan sintetik hingga biologis.
D. Pengurangan biaya operasional dengan inovasi energi
Energi terbarukan tersedia gratis dan melimpah. Misalnya tenaga air, angin, dan sinar matahari.
Penggunaan alat dan mesin dengan bahan bakar energi tersebut akan memangkas biaya operasional dan mendukung kelestarian alam.
VI. Kesimpulan
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi fabrikasi berkembang sangat pesat. Mulai dari penggunaan mesin dan otomatisasi, energi terbarukan, hingga kecerdasan buatan.
Seluruh inovasi tersebut menjadikan fabrikasi lebih fleksibel, jumlah produksi meningkat, dan efisiensi lebih tinggi.
Bagi para pelaku industri, inovasi ini juga penting untuk meningkatkan daya saing dan omset bisnis.
Dewa Jasa Lasercut merupakan perusahaan jasa fabrikasi yang menyediakan berbagai layanan fabrikasi untuk proyek berskala kecil hingga besar. Termasuk proyek kustom yang memerlukan ketelitian tinggi.