Edit Content
Click on the Edit Content button to edit/add the content.

Cara Tes Ketahanan Gores dan Bahan Kimia pada Finishing Produk

Daftar Isi

Saat memesan produk berbahan dasar akrilik, logam, atau kayu yang sudah melalui proses cutting dan finishing, wajar jika Anda ingin memastikan hasil akhirnya tidak hanya terlihat bagus, tapi juga tahan lama terhadap goresan dan bahan kimia ringan.

Kabar baiknya, Anda tidak memerlukan alat laboratorium untuk menilai ketahanan itu. Ada beberapa uji sederhana yang bisa dilakukan langsung di lokasi atau di kantor Anda sebelum produk digunakan atau dipasang.

Lewat artikel ini, DJL akan membagikan panduan praktis untuk membantu Anda mengenali kualitas finishing melalui dua jenis uji utama: scratch resistance dan chemical resistance.

Mengapa Pengujian Ini Penting?

Setiap klien tentu ingin hasil akhir produknya tidak hanya terlihat presisi, tapi juga bisa bertahan menghadapi penggunaan sehari-hari. Itulah mengapa pengujian terhadap ketahanan gores (scratch resistance) dan bahan kimia (chemical resistance) penting dilakukan, bahkan sebelum produk dipasang di lokasi.

Ketahanan permukaan menunjukkan kualitas finishing dan perlindungan material. Produk dengan coating atau pelapis yang baik akan tetap terlihat baru, meskipun sering dibersihkan atau terkena kontak langsung dengan tangan, cairan pembersih, hingga debu halus.

Selain itu, pengujian sederhana ini juga membantu Anda:

  • Memastikan material atau finishing yang digunakan sesuai dengan kebutuhan proyek.
  • Menghindari biaya tambahan karena perbaikan atau penggantian produk di kemudian hari.
  • Menilai kualitas hasil kerja dari penyedia jasa—apakah sudah sesuai standar industri atau belum.

Singkatnya, pengujian ini bukan hanya langkah tambahan, tapi bagian dari kontrol kualitas yang cerdas bagi setiap klien yang mengutamakan keawetan dan tampilan sempurna.

Cara Melakukan Uji Scratch Resistance dengan Aman dan Akurat

Salah satu cara paling mudah untuk menilai kualitas finishing adalah dengan melakukan uji ketahanan gores (scratch resistance test). Tes ini membantu Anda memahami apakah lapisan permukaan produk cukup kuat menahan gesekan ringan yang mungkin terjadi selama penggunaan.

Berikut cara sederhana yang bisa Anda lakukan:

1. Gunakan Koin Logam atau Ujung Kuku

Coba gosokkan koin logam atau ujung kuku secara perlahan pada permukaan produk. Jika finishing yang digunakan berkualitas tinggi, goresan tidak akan meninggalkan bekas permanen atau mengubah warna permukaan.

2. Tes dengan Pensil Kekerasan

Untuk hasil yang lebih terukur, Anda bisa menggunakan pensil uji kekerasan (pencil hardness test) dengan tingkat kekerasan berbeda, misalnya dari HB hingga 9H.
Metode ini umum digunakan di industri manufaktur untuk menguji ketahanan lapisan coating terhadap tekanan fisik.

3. Perhatikan Area Tepi

Selain permukaan utama, area tepi potongan juga penting diuji karena sering kali lebih rentan terhadap goresan akibat aktivitas pemasangan atau pembersihan.

Tips dari DJL:
Gunakan bahan finishing seperti clear coat polyurethane atau UV coating jika produk akan sering disentuh atau digunakan di area publik. Lapisan ini mampu menahan gesekan ringan sekaligus menjaga kilap permukaan tetap stabil dalam jangka panjang.

Cara Melakukan Uji Chemical Resistance Secara Aman

Selain ketahanan gores, daya tahan terhadap bahan kimia ringan juga menjadi indikator penting kualitas finishing. Tes ini membantu Anda mengetahui apakah lapisan pelindung pada produk mampu menahan kontak dengan cairan pembersih, alkohol, atau bahan kimia rumah tangga tanpa mengalami perubahan warna atau tekstur.

Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa Anda lakukan:

1. Siapkan Cairan Umum yang Aman

Gunakan cairan yang sering ditemukan di lingkungan kerja atau rumah tangga seperti air, sabun cair, alkohol 70%, atau pembersih kaca. Hindari penggunaan bahan kimia keras seperti thinner atau aseton, karena tidak mewakili kondisi penggunaan normal.

2. Teteskan Sedikit di Permukaan

Letakkan satu atau dua tetes cairan di area permukaan produk yang tidak terlalu mencolok. Biarkan cairan tersebut selama 1–2 menit untuk melihat reaksinya terhadap lapisan finishing.

3. Lap dengan Kain Bersih

Gunakan kain lembut atau tisu kering untuk menghapus cairan. Jika finishing berkualitas baik, tidak akan muncul noda, perubahan warna, atau lapisan yang mengelupas.

4. Uji di Beberapa Titik

Lakukan uji pada beberapa area berbeda, terutama bagian tepi atau sambungan, karena area ini sering kali lebih rentan terhadap kerusakan akibat paparan cairan.

Tips dari DJL:
Untuk produk yang sering dibersihkan, pilih finishing berbasis polyurethane (PU) atau UV coating yang memiliki ketahanan lebih tinggi terhadap bahan kimia ringan dan kelembapan.

Interpretasi Hasil dan Tips dari DJL

Setelah melakukan kedua pengujian tersebut, langkah selanjutnya adalah memahami hasilnya dengan benar. Tujuannya bukan sekadar mencari “lulus” atau “gagal,” tetapi untuk melihat apakah material dan finishing yang digunakan sudah sesuai dengan fungsi produknya.

1. Jika Permukaan Tetap Mulus

Artinya finishing yang digunakan sudah memenuhi standar untuk penggunaan normal. Produk Anda siap dipasang dan tidak memerlukan perlakuan tambahan.

2. Jika Ada Goresan Tipis atau Noda Ringan

Hal ini masih tergolong wajar, terutama pada material berwarna terang atau bertekstur doff. Anda bisa mengatasinya dengan menambahkan lapisan pelindung ekstra seperti clear coat atau laminate film untuk memperpanjang umur visual produk.

3. Jika Finishing Mengelupas atau Mengubah Warna

Tandanya, lapisan pelindung tidak cocok untuk kondisi lingkungan tempat produk digunakan (misalnya terlalu lembap, terlalu panas, atau sering dibersihkan dengan cairan kimia). Konsultasikan pada penyedia jasa finishing untuk mengganti ke jenis coating yang lebih sesuai.

Rekomendasi dari DJL:
Kami selalu menganjurkan klien untuk melakukan pengujian ringan seperti ini sebelum pemasangan, terutama untuk proyek skala besar seperti signage komersial, panel interior, atau display retail. Dengan begitu, Anda bisa memastikan hasil akhir sesuai ekspektasi—baik dari segi tampilan maupun ketahanan jangka panjang.

DJL juga menyediakan opsi custom finishing dan sample test bagi klien yang ingin memastikan hasil terbaik sebelum produksi massal.

Kesimpulan

Mengetahui ketahanan produk terhadap goresan dan bahan kimia ringan bukan hanya soal rasa ingin tahu—tetapi bagian dari memastikan kualitas jangka panjang. Dengan melakukan uji sederhana seperti yang dijelaskan di atas, Anda bisa lebih yakin bahwa produk yang diterima sesuai dengan kebutuhan dan standar proyek Anda.

Pengujian ini juga membantu Anda memahami bagaimana cara terbaik merawat produk agar tampilannya tetap prima dari waktu ke waktu. Untuk hasil yang lebih terjamin, DJL selalu melakukan uji internal pada setiap material dan finishing sebelum dikirim ke klien, memastikan ketahanan, keindahan, dan konsistensi hasil di setiap proyek.

Jika Anda ingin memastikan produk Anda lolos uji kualitas serupa, konsultasikan kebutuhan proyek Anda dengan tim DJL. Kami siap membantu memilih material, teknik finishing, dan pengujian yang paling tepat untuk memastikan hasil akhir yang optimal dan tahan lama.