Temukan panduan lengkap fabrikasi alumunium, mulai dari proses teknis hingga tips memilih layanan terbaik. Cocok untuk kebutuhan industri!
Gambar: fabrikasi alumunium (sumber)
I. Pendahuluan
Walaupun ringan, alumunium termasuk logam yang kuat. Tak heran logam ini menjadi salah satu material penting dalam industri manufaktur.
Fabrikasi alumunium menghasilkan berbagai produk untuk konstruksi, elektronik, peralatan rumah tangga, hingga otomotif.
Dengan teknik pendekatan khusus, pengolahan alumunium akan menghasilkan produk terbaik sesuai dengan kebutuhan industri. Artikel ini akan membahas teknik fabrikasi alumunium dan aplikasinya secara komprehensif.
II. Proses Fabrikasi Alumunium
Tidak jauh berbeda dengan fabrikasi logam lainnya, fabrikasi alumunium meliputi pemotongan, pembengkokan, pengelasan, dan finishing.
A. Pemotongan (Cutting)
Di tahap pemotongan, alumunium akan diproses sesuai ukuran dan bentuk yang dibutuhkan industri. Karena ringan, pemotongan bisa dilakukan secara manual, walaupun tentu lebih presisi ketika menggunakan mesin otomatis.
Jika melakukan pemotongan secara manual, alat yang dipakai bisa berupa gergaji besi atau gergaji logam, atau gunting seng.
Gergaji besi bisa dipakai untuk memotong alumunium dalam bentuk batangan, sedangkan gunting seng untuk memotong plat atau lembaran.
Penggunaan alat manual seperti ini lebih disarankan untuk aplikasi proyek berskala kecil, DIY, atau perbengkelan sederhana.
Untuk proyek berskala besar atau pola yang rumit, lebih disarankan menggunakan alat potong otomatis berupa mesin CNC cutting atau CNC routing.
Mesin ini dapat memotong jauh lebih rapi dan presisi karena menggunakan teknologi komputerisasi.
Desainer mendesain bentuk produk menggunakan aplikasi, lalu menginput datanya ke mesin melalui program CNC (Computer Numerical Control). Dengan cara itu, pemotongan akan tepat sesuai bentuk yang diinginkan.
Dalam proses pemotongan, presisi atau ketepatan bentuk dan ukuran sangat penting karena akan mempengaruhi proses selanjutnya.
B. Pembengkokan (Bending)
Setelah pemotongan, akan ada proses pembengkokan atau pelengkungan. Teknik ini akan membentuk alumunium menjadi profil tertentu dan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.
Teknik bending atau pembengkokan manual umumnya untuk pekerjaan berskala kecil, desain yang sederhana atau proyek DIY. Namun, pekerja harus memiliki keterampilan khusus agar bentuk yang dihasilkan presisi.
Cara lain pembengkokan adalah menggunakan mesin bending CNC. Setiap merk mesin memiliki spesifikasi khusus tetapi umumnya menggunakan tiga rol penggerak untuk mencegah alumunium bergeser.
Dengan tekanan hidrolik besar, mesin ini dapat menekuk alumunium untuk membuat berbagai produk.
Penggunaan mesin bending selain meningkatkan presisi produk, juga menyingkat waktu kerja. Beberapa mesin bahkan memiliki layar sentuh untuk mempermudah semua operasinya.
C. Pengelasan (Welding)
Pengelasan adalah proses penyambungan menggunakan tekanan dan panas. Alumunium memiliki sifat konduktivitas panas yang tinggi, artinya sangat mudah menyalurkan panas.
Hal ini menjadikan proses pengelasan harus dilakukan sangat hati-hati dan cermat. Jangan sampai pelelehan terlalu banyak sehingga hasil sambungan tidak rapi.
Beberapa teknik pengelasan aluminium diantaranya adalah:
TIG (Tungsten Inert Gas)
Teknik pengelasan ini menghasilkan sambungan yang halus dan kuat. Memanfaatkan listrik untuk menyambung potongan logam, TIG menggunakan elektroda tungsten yang tak habis pakai.
Teknik ini juga menggunakan gas argon atau helium untuk melindungi aluminium dari oksidasi dan pembentukan celah. Karenanya hasil las rapi, bebas percikan, dan lebih halus.
Pengelasan TIG lazim digunakan pada proses pembuatan perhiasan, peralatan kimia, dan industri pesawat terbang.
MIG (Metal Inert Gas)
Teknik MIG lebih cepat dibandingkan TIG sehingga cocok untuk produksi massal. Teknik ini menggunakan elektroda kawat padat dan gas inert sehingga hasil las kuat dan tahan lama.
Gas pelindung yang dipakai adalah argon dan helium sehingga teknik las ini paling cocok untuk logam non ferrous seperti aluminium.
Saat proses pengelasan berlangsung, gas tidak bereaksi dengan aluminium yang mencair, sehingga hasil penyambungan lebih kokoh.
Walaupun cocok untuk industri manufaktur besar, teknik ini membutuhkan biaya tinggi karena pasokan gas pelindungnya mahal dan sulit diangkut atau disimpan.
MIG lebih cocok dilakukan di dalam ruangan karena gas inert rawan mengakibatkan asap dan radiasi berbahaya ketika terkena angin.
Secara umum, tantangan utama dalam pengelasan aluminium adalah pelelehan yang berlebihan akibat panas dan oksidasi. Solusinya adalah pengerjaan las dilakukan oleh pekerja yang ahli dan menggunakan peralatan modern yang sesuai.
D. Finishing
Ini adalah tahap akhir fabrikasi aluminium setelah bahan dipotong, dibentuk dan disambung. Proses finishing akan meningkatkan daya tahan dan penampilan estetik produk.
Ada dua jenis finishing yang lazim dilakukan untuk bahan aluminium yaitu anodizing dan powder coating.
Finishing anodizing menambahkan lapisan pelindung pada aluminium untuk meningkatkan daya tahan terhadap korosi dan menambah keindahannya.
Sementara powder coating menambahkan lapisan pelindung untuk melindungi produk dari goresan dan kerusakan.
III. Keunggulan Aluminium sebagai Material Fabrikasi
Gambar: fabrikasi aluminium (sumber)
Aluminium dikenal sebagai logam yang mudah diolah. Selain itu, terdapat beberapa keunggulan lainnya, diantaranya:
- Ringan tetapi kuat Aluminium jauh lebih ringan dibandingkan besi atau baja, sehingga tidak membebani base atau pondasi tempatnya diletakkan. Namun logam ini bisa menahan tekanan berat sehingga cocok untuk produk yang membutuhkan material ringan tetapi kokoh.
- Tahan terhadap korosi. Secara alami, aluminium memiliki lapisan antioksidan yang melindunginya dari karat.
- Mudah difabrikasi. Termasuk mudah dipotong, dilengkungkan, disambungkan, dan diaplikasikan menjadi berbagai produk.
- Dapat didaur ulang tanpa kehilangan sifat aslinya. Sehingga menjadi pilihan material yang ramah lingkungan.
- Harga yang terjangkau dibandingkan jenis logam lainnya.
IV. Aplikasi Fabrikasi Aluminium
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan produk hasil fabrikasi aluminium di berbagai jenis industri.
A. Industri Konstruksi
- Panel fasad bangunan yang ringan dan tahan lama. Menampilkan desain modern dan futuristik.
- Struktur rangka ringan dalam konstruksi, seperti untuk kusen pintu dan jendela, pembatas ruang, dan railing tangga.
B. Manufaktur Elektronik
- Casing peralatan elektronik karena bahan ini ringan, tahan panas, berpenampilan modern, dan bersifat konduksi.
- Heatsink atau pendingin karena aluminium mudah menyerap panas.
C. Otomotif dan Transportasi
- Komponen sasis kendaraan untuk mengurangi beban berat danpa mengorbankan kekuatan.
- Bagian rangka mobil atau motor
- Kerangka bodi pesawat karena logam ini ringan dan kuat.
- Komponen suku cadang kendaraan seperti tuas rem, knalpot, dll.
V. Tips Memilih Layanan Fabrikasi Aluminium
Ketika Anda mempertimbangkan untuk memakai jasa workshop fabrikasi aluminium, cobalah untuk menerapkan tips di bawah ini agar mendapatkan rekanan yang tepat.
- Pastikan penyedia jasa fabrikasi aluminium memiliki portofolio lengkap, asli, dan membuktikan kinerja mereka. Cermati proyek yang pernah mereka jalankan, siapa saja kliennya, dan bagaimana hasil kerjanya.
- Pastikan mereka memiliki alat dan teknologi modern yang mendukung pekerjaannya. Anda dapat membuat janji temu untuk melihat langsung kondisi workshop atau mencari tahu dari klien terdahulu.
- Pastikan workshop tersebut didukung oleh tim pekerja yang ahli, profesional, dan memiliki pengalaman teknis. Akan lebih baik jika teknisi mereka memiliki sertifikasi resmi untuk memastikan keahliannya.
- Cermati layanan purna jual yang komprehensif. Termasuk garansi penggantian dan perbaikan atas kesalahan kerja, jaminan kualitas dan daya tahan produk, dll.
- Pastikan workshop tersebut memiliki standarisasi dan sertifikasi teknis seperti SNI dan ISO atau yang sejenis.
- Bandingkan harga dan pelayanan beberapa workshop untuk memastikan Anda mendapat rekanan bisnis yang terbaik sesuai kebutuhan.
VI. Perawatan Produk Aluminium Hasil Fabrikasi
Setiap produk akan lebih awet dan berfungsi dengan baik ketika dirawat secara rutin dan telaten. Berikut adalah cara merawat produk aluminium.
- Lakukan perawatan rutin seperti pembersihan dan perawatan lapisan anodizing untuk mencegah kerusakan dan memperpanjang usia produk.
- Simpan produk aluminium di tempat yang kering. Walaupun tahan karat, tetapi jika produk terus menerus terkena kelembaban tinggi maka akan merusak lapisan finishingnya.
- Jangan menumpuk produk aluminium terlalu banyak untuk mencegah produk penyok atau patah.
- Pastikan finishing produk telah dilakukan dengan baik agar perlindungannya pun sempurna.
Baca Juga : Fabrikasi Logam: Proses dan Aplikasi
VII. Kesimpulan
Fabrikasi aluminium menawarkan banyak manfaat, mulai dari fleksibilitas dalam proses, ketahanan material, hingga aplikasinya yang luas di berbagai industri.
Dengan memilih layanan fabrikasi profesional serta merawat produk dengan baik, produk aluminium dapat memiliki umur panjang dan performa yang optimal.
Untuk hasil terbaik, pastikan memilih penyedia layanan fabrikasi yang menggunakan teknologi modern, profesional, dan menyediakan opsi finishing serta garansi yang komprehensif.
Anda akan mendapatkan layanan fabrikasi aluminium lengkap dan profesional dari Dewa Jasa Lasercut, untuk berbagai jenis produk industri.
Di DJL, kami memastikan setiap proses dan tahapan fabrikasi aluminium terlaksana sesuai standarisasi teknik internasional dan diawasi oleh para ahli.
Mesin yang kami gunakan pun telah memiliki teknologi CNC terkini sehingga hasil fabrikasi jauh lebih halus, kuat, dan berkualitas.
Dewa Jasa Lasercut merupakan perusahaan jasa fabrikasi yang menyediakan berbagai layanan fabrikasi untuk proyek berskala kecil hingga besar. Termasuk proyek kustom yang memerlukan ketelitian tinggi.