logo dewa jasa lasercut white color
Edit Content
Click on the Edit Content button to edit/add the content.

Apa Itu Fabrikasi? Proses, Aplikasi, dan Keunggulannya

Daftar Isi

Pahami apa itu fabrikasi, prosesnya, serta aplikasinya di berbagai industri. Temukan keunggulan dan tantangannya dalam artikel ini!

apa itu fabrikasi

Gambar: apa itu fabrikasi (sumber)

I. Apa Itu Fabrikasi

Secara sederhana, fabrikasi merupakan proses pembuatan suatu produk dari bahan mentah melalui serangkaian tahapan produksi. 

Artinya fabrikasi termasuk kegiatan pemotongan, pembentukan, penyambungan, dan penyempurnaan material. Dengan tujuan menciptakan komponen atau produk fabrikasi yang diinginkan. 

Fabrikasi juga bagian dari proses manufaktur, tetapi cakupannya berbeda. Jika manufaktur mencakup keseluruhan proses produksi hingga distribusi, maka fabrikasi fokus pada proses pembuatan produk spesifik.

Dalam dunia industri, peran fabrikasi sangat penting dalam pembuatan produk yang digunakan sehari-hari.

II. Proses Fabrikasi Secara Umum

Secara umum, proses fabrikasi melibatkan beberapa tahapan penting. Mulai dari perencanaan hingga tahap penyelesaian dan penyempurnaan. Berikut adalah tahapan umum dalam fabrikasi:

1. Tahap Perencanaan

Dalam tahap ini, terdapat kegiatan analisis kebutuhan proyek, penyusunan jadwal kerja, dan penyusunan anggaran. Tahap perencanaan harus dilakukan secara teliti untuk menghindari kesalahan di tahap produksi.

Tahap perencanaan dalam fabrikasi memiliki beberapa elemen utama yaitu:

1. Analisis Kebutuhan Proyek

Prosesnya mencakup menentukan tujuan proyek dan bentuk produk akhir yang diinginkan serta mengidentifikasi spesifikasi teknik produk. Seperti dimensi, bahan, warna, keunggulan, dll.

2. Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran mencakup memperkirakan seluruh biaya produksi seperti biaya bahan utama dan bahan pembantu, biaya tenaga kerja, penggunaan mesin, dll. Termasuk biaya transportasi dan pengujian produk.

3. Jadwal Produksi

Penyusunan jadwal produksi penting untuk mendapatkan timeline yang efektif dalam setiap tahapan fabrikasi. Tahapan ini juga menentukan batas waktu penyelesaian dan target produksi dalam periode tertentu.

4. Studi Kelayakan Teknis

Tahap ini akan memastikan ketersediaan peralatan dan teknologi fabrikasi yang sesuai dengan kebutuhan produksi. Serta mengevaluasi risiko teknis agar proses kerja tidak terganggu.

5. Desain dan Spesifikasi Teknis

Tahapan ini menyusun desain teknis produk jadi dan blueprint produksi yang menjadi acuan nantinya. Termasuk menentukan metode fabrikasi yang digunakan seperti pembentukan, pemotongan, dan penyambungan elemen produk.

6. Persiapan Material

Pemilihan dan penyiapan bahan baku serta bahan pendukung berdasarkan karakteristik produk, kebutuhan volume dan kualitas yang diinginkan.

2. Desain dan Blueprint

Dalam pendesainan blueprint, spesifikasi teknis dan gambar kerja dibuat sebagai panduan dalam proses fabrikasi. Mencakup dimensi produk, jenis material, dan detail lainnya.

Sementara blueprint adalah gambar teknis atau cetak biru yang menjadi standar teknis dan kualitas hasil produksi. Blueprint menjelaskan detail produk secara visual maupun teknis.

Gambar ini akan menjadi panduan kerja para teknisi, pekerja pabrik, dan insinyur selama proses produksi berlangsung.

Blueprint memiliki bentuk gambar tiga dan dua dimensi. Menampilkan simbol standar dan notasi untuk penjelasan instruksi kerja.

Dengan desain dan blueprint, akurasi dan presisi dalam proses fabrikasi akan berkurang. Tim kerja juga akan mudah berkomunikasi dan memiliki standar yang jelas.

3. Pemilihan Material

Material atau bahan mencakup bahan utama dan pendukung. Setiap bahan dipilih berdasarkan kebutuhan dan standar yang tertuang dalam desain dan blueprint. 

Misalnya jenis produk, kekuatan, ketahanan terhadap korosi, biaya, manfaat utama, dll. Dalam pemilihan material, penting pula memilih pemasok yang profesional. Untuk hal ini, biasanya diadakan tender.

4. Tahap Produksi

Tahap produksi adalah inti dari proses fabrikasi. Tahap ini mencakup:

Pemotongan atau cutting. Yaitu proses pemotongan bahan utama sesuai kebutuhan, ukuran, dan bentuk produk yang diinginkan. Proses ini menggunakan beberapa jenis alat seperti gergaji, mesin laser, plasma cutter, dll.

Pembentukan atau shaping. Bahan diolah untuk mencapai bentuk tertentu dengan beberapa cara. Seperti pengepresan, penempaan, pembengkokan, dll.

Penyambungan atau welding. Dalam tahap ini, komponen yang telah dipotong dan dibentuk tadi disatukan menggunakan teknik fabrikasi tertentu. Misalnya pengelasan, menggunakan baut, direkatkan dengan lem industri, dll.

5. Tahap Akhir

Tahap akhir meliputi:

  • Perakitan komponen hingga menjadi produk jadi yang utuh. 
  • Proses finishing berupa pengecatan, penghalusan, pelapisan, dan perlindungan permukaan untuk meningkatkan fungsi dan ketahanan produk.
  • Proses pengemasan agar produk lebih aman dan tidak rusak hingga sampai ke tangan konsumen.

III. Aplikasi Fabrikasi di Berbagai Industri

Pengaplikasian fabrikasi terdapat di banyak sektor industri. Berikut adalah beberapa contoh fabrikasi.

A. Fabrikasi Logam untuk Konstruksi

Konstruksi kecil maupun besar memerlukan fabrikasi logam untuk struktur dan pondasi yang kuat dan tahan lama. Beberapa contoh logam yang lazim dipakai adalah baja nirkarat, aluminium, besi ulir, dll. 

Setiap konstruksi seperti bangunan dan jembatan juga memiliki spesifikasi dan standar tertentu yang harus dipenuhi fabrikasi logam.

B. Fabrikasi dalam Otomotif

Setiap komponen dalam kendaraan darat, laut, maupun udara pasti melewati proses fabrikasi dalam pembuatannya. Rangka, panel bodi, komponen besar hingga yang terkecil akan dibentuk lalu disatukan untuk menjadi kendaraan yang sempurna.

Seringkali proses pembentukan dan penyambungan berada di dua lokasi pabrik berbeda. Seperti pada industri galangan kapal dan assembly mobil.

C. Fabrikasi untuk Peralatan Rumah Tangga

Beberapa peralatan rumah tangga dan elektronik seperti lemari es, kompor gas, mesin cuci, dan penyedot debu pasti melewati proses fabrikasi hingga menjadi produk utuh.

Bahkan alat rumah tangga yang sederhana seperti panci dan piring pun sejatinya juga melewati proses fabrikasi hingga menjadi produk yang sempurna.

D. Fabrikasi dalam Teknologi

Perkembangan industri dan fabrikasi dalam teknologi sangat pesat. Terutama karena kebutuhan dalam bidang ini terus meningkat. 

Komponen elektronik seperti casing ponsel dan komputer, panel kontrol, CPU dan GPU, serta aneka perangkat keras lainnya harus dibuat melalui proses fabrikasi yang teliti.

E. Proyek Khusus: Custom Fabrikasi

Bukan hanya dalam produksi massal, fabrikasi juga diperuntukkan bagi pembuatan aneka produk kustom dan satuan. Misalnya pembuatan furnitur, instalasi seni, produk fashion dan aksesoris, serta produk dekorasi.

IV. Perbedaan Fabrikasi dan Manufaktur

proses fabrikasi

Gambar: apa itu fabrikasi (sumber)

Sekilas, fabrikasi dan manufaktur terlihat sama. Karena keduanya berhubungan dengan proses produksi. Namun sejatinya, ada perbedaan fabrikasi dan manufaktur, baik dari ruang lingkup maupun fokus kerjanya. Berikut adalah penjelasannya.

A. Definisi dan Ruang Lingkup

Fabrikasi fokus pada proses produksi komponen individu dari sebuah produk jadi yang lebih besar. Produk akhir pada proses fabrikasi akan menjadi komponen bahan baku pada industri manufaktur.

Sementara manufaktur mencakup seluruh proses produksi sebuah produk jadi mulai dari bahan baku, komponen-komponen pendukung, hingga produk akhir yang siap dilemparkan ke konsumen akhir.

B. Fokus Fabrikasi pada Proses Tertentu

Fabrikasi menitikberatkan proses kerjanya pada kegiatan teknis seperti pemotongan bahan baku, pembentukan, dan penyatuan. Adapun finishing pada fabrikasi bertujuan agar hasil akhir lebih kuat dan berkualitas.

Sementara pada manufaktur, lini produksi melibatkan kegiatan yang lebih luas. Tujuannya adalah menjadikan produk yang bisa dipakai oleh konsumen akhir. Jadi, manufaktur menampung produk fabrikasi dan mengolahnya lebih lanjut.

C. Contoh Kasus di Industri

Agar lebih jelas, mari melihat contohnya dalam salah satu industri yaitu otomotif. Dalam industri otomotif, ada dua jenis fabrikasi utama yaitu produksi komponen dan assembling. 

Pada pembuatan komponen kendaraan mulai dari yang terkecil hingga yang besar, proses fabrikasi lah yang terlaksana. 

Seperti pembuatan bagian-bagian rangka kendaraan, komponen pendukung seperti setir, interior kendaraan, spion, dll. Semua itu terlaksana melalui proses fabrikasi.

Setelah bagian-bagian kendaraan selesai diproduksi, pabrik assembling akan merakitnya menjadi satu kendaraan utuh. Menambahkan berbagai kelengkapan dan finishing yang sempurna agar kendaraan bisa dipakai oleh konsumen.

Kemudian akan dilakukan pengujian kualitas dan kelayakan, pengemasan, hingga pengiriman ke setiap agen penjual. Seluruh proses pembuatan kendaraan hingga distribusi tersebut adalah proses manufaktur.

V. Keunggulan Fabrikasi

Bagi para pebisnis yang sedang memilih antara terjun ke bidang fabrikasi dan manufaktur, berikut adalah beberapa pertimbangan yang dapat membantu mengambil keputusan.

Fabrikasi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis industri lainnya. Sehingga lebih mudah dijalankan walaupun dalam skala kecil hingga menengah.

A. Fleksibilitas Desain

Dalam fabrikasi, pembuatan produk dengan desain kompleks maupun kustom sesuai kebutuhan klien sangat memungkinkan.

Hal ini karena fabrikasi hanya fokus pada pembuatan komponen tertentu, bukan keseluruhan produk jadi. 

B. Efisiensi Waktu dan Biaya

Untuk proyek kecil hingga menengah, fabrikasi lebih efisien karena prosesnya yang terfokus dan penggunaan material yang optimal. 

Pebisnis tidak perlu mengeluarkan biaya besar karena produksi dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Karenanya, waktu pembuatan serta biaya produksi dapat ditekan agar lebih efisien.

C. Kustomisasi Tinggi

Fabrikasi juga memiliki tingkat kustomisasi tinggi baik dari segi desain, jumlah produksi, jenis bahan, maupun ukuran. Sehingga metode ini bisa digunakan untuk memproduksi berbagai jenis produk, mulai dari perangkat keras komputer hingga benda fashion.

VI. Tantangan dalam Fabrikasi

Selain keunggulan, proses fabrikasi juga memiliki sejumlah tantangan dalam pelaksanaannya. Berikut adalah beberapa di antaranya.

A. Kompleksitas Desain yang Tinggi

Walaupun dapat memproduksi berbagai jenis desain produk, tetapi untuk desain yang rumit tentu membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya tambahan.

Hal ini menuntut perencanaan yang lebih matang, biaya yang lebih tinggi, serta ketelitian untuk menghasilkan produk berkualitas.

Semua hal tersebut merupakan tantangan serius bagi pengusaha di bidang industri fabrikasi.

B. Keterbatasan Bahan Tertentu

Terkadang, beberapa klien meminta pembuatan produk dengan material yang sulit ditemukan. Hal ini akan memengaruhi tingkat biaya dan waktu produksi. 

C. Persyaratan Tenaga Kerja yang Terampil

Walaupun didukung oleh mesin yang canggih dan otomatis, proses fabrikasi tetap membutuhkan tenaga kerja manusia yang terampil.

Tingkat keterampilan pekerja yang tinggi akan memastikan tingkat kualitas hasil produksi. Tenaga kerja juga menjadi salah satu faktor pertimbangan klien dalam menggunakan jasa Anda.

VII. Teknologi Fabrikasi Terkini

Seiring perkembangan teknologi, industri fabrikasi pun ikut menyesuaikan diri. Berikut adalah beberapa jenis teknologi yang dipakai dalam industri ini.

A. Fabrikasi Berbasis CNC (Computer Numerical Control)

Fabrikasi berbasis CNC umumnya bergerak di bidang laser cutting untuk kebutuhan industri besar hingga kecil.

Mesin CNC digunakan untuk proses pemotongan dan pembentukan material dengan presisi tinggi berdasarkan desain yang diinput menggunakan komputer.

Produsen laser cutting profesional umumnya menggunakan teknologi ini dalam mesin-mesin mereka.

B. Fabrikasi Aditif (3D Printing)

Percetakan tiga dimensi tidak hanya mencetak di atas kertas, kain, plastik, atau bahan datar lainnya. Melainkan dapat membentuk hasil cetak tiga dimensi yang memiliki volume ruang. 

Teknologi ini cocok untuk pembuatan produk custom, prototipe, dll.

C. Automasi dalam Fabrikasi

Penggunaan teknologi automasi membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesalahan manusia melalui penggunaan robot dan mesin otomatis.

Terlebih kini sebagian besar mesin telah beradaptasi dengan kecerdasan buatan yang menjadikan automasi jauh lebih mudah dilakukan.

D. Tren Keberlanjutan dalam Fabrikasi

Seiring meningkatnya kesadaran memelihara alam sekitar dan gaya hidup sustainable living, industri fabrikasi pun memilih bahan dan teknologi yang lebih ramah lingkungan.

Diantaranya dengan memakai bahan daur ulang atau yang bisa didaur ulang, menggunakan mesin yang hemat energi atau bisa memakai energi alternatif, dll.

VIII. Kesimpulan

jadi apa itu fabrikasi? fabrikasi adalah elemen vital dalam dunia industri yang mencakup berbagai proses teknis untuk menciptakan produk dari bahan mentah. Dengan fleksibilitas, efisiensi, dan potensi kustomisasi yang tinggi, fabrikasi memainkan peran kunci dalam mendukung berbagai sektor industri.

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang fabrikasi atau memiliki kebutuhan jasa fabrikasi dalam, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli fabrikasi profesional.

Demikian artikel kami mengenai apa itu fabrikasi. Terimakasih telah membaca!