Edit Content
Click on the Edit Content button to edit/add the content.

Jenis Mata Router CNC: Panduan Memilih Bit yang Tepat

Daftar Isi

Dalam proses CNC routing, pemilihan mata router atau router bit sangat berpengaruh terhadap hasil akhir potongan. Setiap jenis bit memiliki bentuk, fungsi, dan karakter pemotongan yang berbeda — ada yang ideal untuk profiling, engraving, atau pocketing pada material seperti kayu, MDF, akrilik, hingga aluminium.

Sayangnya, banyak orang hanya berfokus pada kecepatan potong tanpa memahami bagaimana bentuk ujung bit dan jumlah flute (alur pemotong) memengaruhi kualitas hasil.
Artikel ini akan membantu Anda memahami jenis-jenis mata router CNC yang umum digunakan serta tips memilih bit yang tepat untuk kebutuhan proyek.

Klasifikasi Umum Mata Router CNC dan Fungsinya

Setiap jenis mata router memiliki bentuk ujung dan jumlah alur pemotong (flute) yang berbeda, menyesuaikan dengan fungsi dan karakter material yang dikerjakan. Dengan memahami klasifikasi ini, Anda bisa memilih bit yang paling efisien untuk menghasilkan hasil potongan yang rapi dan sesuai kebutuhan proyek.

1. Straight Bit

Jenis paling umum dan serbaguna. Mata ini memotong material secara vertikal dengan hasil tepi lurus. Cocok digunakan untuk kayu, MDF, dan akrilik dalam pekerjaan seperti slotting, pocketing, dan profil sederhana.

2. Up Cut dan Down Cut Spiral Bit

Keduanya memiliki alur berbentuk spiral, namun arah pembuangan serpihannya berbeda.

  • Up cut bit menarik serpihan ke atas, menjaga area potong tetap bersih namun berpotensi meninggalkan serat pada permukaan atas kayu.
  • Down cut bit menekan serpihan ke bawah, menghasilkan permukaan atas yang halus, ideal untuk finishing yang rapi.

3. Compression Bit

Kombinasi antara up cut dan down cut. Ujung bawahnya mendorong serpihan ke atas, sementara bagian atas menekannya ke bawah. Hasilnya, kedua sisi material — atas dan bawah — tampak halus tanpa robekan. Bit ini sering digunakan untuk plywood dan HPL.

4. V-Bit

Memiliki ujung berbentuk huruf “V” dengan sudut bervariasi (30°, 60°, atau 90°). Umumnya dipakai untuk engraving, signage lettering, atau pembuatan pola dekoratif pada kayu dan akrilik.

5. Ball Nose Bit

Ujungnya berbentuk setengah bola, cocok untuk pekerjaan 3D seperti relief atau permukaan melengkung. Sering digunakan dalam industri furnitur atau seni ukir digital.

6. Tapered Bit

Memiliki ujung tirus yang memperkuat batang pemotong, menghasilkan detail 3D dengan risiko patah lebih kecil. Cocok untuk ukiran dalam atau desain dengan kemiringan.

7. O-Flute Bit

Dirancang khusus untuk material plastik dan akrilik. Alur tunggalnya memungkinkan pembuangan serpihan cepat tanpa melelehkan permukaan, menghasilkan tepi yang halus dan bening.

Dengan memilih tipe bit yang sesuai, Anda bisa menyeimbangkan antara kecepatan produksi, kualitas tepi potongan, dan umur pakai alat.

Faktor yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Mata Router CNC

Memilih mata router yang tepat tidak hanya soal bentuk ujungnya, tetapi juga menyesuaikan dengan jenis material, kecepatan mesin, dan tujuan pemotongan. Kesalahan memilih bit bisa menyebabkan hasil potong kasar, tepi gosong, atau bahkan patahnya alat.

Berikut beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memulai produksi:

1. Jenis Material

Material yang berbeda membutuhkan geometri dan bahan bit yang berbeda pula.

  • Untuk kayu dan MDF, gunakan bit karbida standar atau spiral compression agar hasil tetap halus.
  • Untuk akrilik, gunakan O-flute atau bit dengan satu alur agar serpihan tidak menumpuk dan tepi terlihat bening.
  • Untuk aluminium atau komposit keras, pilih bit berlapis (coated carbide) untuk mengurangi panas dan memperpanjang umur alat.

2. Jumlah Flute (Alur Pemotong)

Jumlah flute menentukan kecepatan pembuangan serpihan dan kualitas tepi potongan.

  • Bit 1 flute cocok untuk akrilik atau plastik karena lebih sedikit panas.
  • Bit 2–3 flute seimbang antara kecepatan dan hasil potongan, umum digunakan untuk kayu.
  • Bit lebih dari 3 flute digunakan untuk logam, di mana kecepatan potong lebih rendah namun hasil lebih halus.

3. Kecepatan Putaran dan Feed Rate

Pastikan kecepatan spindle dan laju pemakanan (feed rate) sesuai dengan ukuran dan bahan bit. Kecepatan terlalu tinggi bisa menyebabkan overheat, sedangkan terlalu rendah membuat potongan tidak rapi.

4. Ukuran dan Diameter Bit

Bit besar lebih tahan lama dan cocok untuk potongan kasar, sedangkan bit kecil digunakan untuk detail halus seperti ukiran dan tulisan kecil. Pastikan ukuran shank bit sesuai dengan collet spindle agar tidak longgar.

5. Arah Potong dan Pola Jalur CNC

Gunakan arah pemotongan (climb cut atau conventional cut) yang sesuai dengan jenis material dan jenis bit. Beberapa proyek juga memerlukan kombinasi keduanya untuk menghindari tear-out di sisi tertentu.

Dengan memahami faktor-faktor ini, operator dapat mengoptimalkan performa mesin CNC dan meminimalkan risiko kegagalan alat atau hasil yang tidak konsisten.

Kesimpulan

Memilih mata router CNC yang tepat adalah langkah penting untuk memastikan hasil potongan presisi, halus, dan efisien. Setiap jenis bit memiliki fungsi yang spesifik, mulai dari potongan lurus, ukiran halus, hingga profil 3D. Dengan memahami karakteristik tiap jenis bit dan menyesuaikannya dengan material serta kebutuhan proyek, Anda dapat memaksimalkan performa mesin sekaligus memperpanjang umur alat.

Di DJL, kami menggunakan beragam tipe mata router CNC yang disesuaikan dengan karakter material dan detail desain. Dari pekerjaan signage, panel dekoratif, hingga proyek custom berpresisi tinggi—setiap proses kami optimalkan dengan pemilihan bit dan parameter mesin yang tepat.

Jika Anda ingin memastikan hasil pemotongan CNC yang bersih, akurat, dan konsisten, konsultasikan proyek Anda dengan tim DJL. Kami siap membantu menentukan jenis mata router terbaik untuk kebutuhan produksi Anda.