Pelajari cara mempersiapkan desain digital untuk UV print keramik dengan format file, resolusi, dan tips teknis terbaik. Hasil optimal dijamin!
Gambar: mempersiapkan desain digital untuk UV print keramik (sumber)
I. Pendahuluan
Berbicara tentang UV printing pada bahan keramik tidak bisa lepas dari kualitas desain awal cetakan. Mempersiapkan desain digital untuk UV printing keramik pun harus teliti agar menghasilkan gambar terbaik.
UV printing adalah salah satu teknologi cetak modern yang memberikan hasil cetak terbaik nyaris di semua jenis bahan. Mulai dari kertas, plastik, logam, bahkan keramik.
Teknologi UV printing menghasilkan gambar cemerlang walaupun desainnya sangat rumit. Hasil cetakannya pun detail, memiliki warna lebih vibrant dan tahan lama.
Namun, pada pencetakan UV di atas keramik teknologi ini memerlukan desain digital yang dipersiapkan dengan cermat. Tentunya agar hasil cetak tidak mengecewakan.
Desain digital untuk UV printing mencakup warna, detail elemen, ukuran, dan margin. Persiapan desain digital yang tepat akan mencegah terjadinya kesalahan teknis yang dapat memengaruhi hasil cetakan.
Selain desain, karakteristik bahan juga perlu mendapat perhatian khusus. Karakteristik bahan keramik adalah permukaan yang keras, tekstur yang terkadang tidak rata, dan sifat reflektifnya.
Ketiga karakteristik ini sedikit banyak akan memengaruhi hasil cetakan. Karenanya, desainer harus lebih peka terhadap tantangan ini.
Pilihan jenis keramik akan memengaruhi tampilan visual desain secara keseluruhan, terutama desain yang memiliki detail kecil dan warna tertentu.
Tantangan berikutnya adalah pemilihan tinta, kecepatan cetak, dan ukuran mata printer. Permukaan keramik yang licin memerlukan teknik dan pemilihan tinta yang tepat agar hasilnya sempurna.
II. Persyaratan Teknis Desain Digital untuk UV Print Keramik
Sebagai langkah awal mempersiapkan desain digital untuk UV print keramik, mari melihat persyaratan teknisnya terlebih dulu.
A. Format file yang sesuai
Ada tiga format file yang dapat digunakan untuk mencetak di atas permukaan keramik, yaitu PDF, TIFF, dan EPS.
File berjenis PDF cocok untuk desain berkualitas gambar tinggi dan cocok dengan berbagai perangkat lunak maupun jenis mesin cetak.
File PDF (Portable Document Format) digunakan pertama kali oleh Adobe Sistem di tahun 1993 dan dapat digunakan untuk teks, gambar, vektor, dan font.
Jenis kedua adalah file TIFF atau Tag Image File Format. Jenis ini dipakai pertama kali oleh Aldus Corporation dan hak ciptanya kini dipegang oleh Adobe.
Pada TIFF, file menyimpan informasi grafik raster dan gambar yang terdiri dari banyak piksel. Saat gambar dikompresi, tidak akan ada data yang hilang, sehingga gambar bisa diedit dan disimpan ulang tanpa kehilangan kualitasnya.
File ini adalah pilihan pertama di industri fotografi, percetakan, dan penerbitan karena merupakan salah satu format gambar yang paling aman. TIFF juga tidak membutuhkan ruang penyimpanan yang besar.
Terakhir, jenis gambar EPS yang ideal untuk desain berbasis vektor, terutama untuk ilustrasi detail dan logo. EPS atau Encapsulated PostScript adalah format yang paling sering digunakan untuk percetakan profesional.
File ini terdiri dari garis dan kurva, bukan piksel. Data bitmap di dalamnya mempertahankan kode pada warna dan ukuran.
Artinya, file ini dapat diubah ke ukuran apapun tanpa menurunkan kualitasnya. Selain untuk percetakan di atas keramik, EPS juga cocok di permukaan logam, kertas tebal, dan sebagainya.
Formatnya pun bisa diubah ke JPG, PNG, atau SVG tanpa menurunkan kualitas dan ukurannya.
B. Resolusi dan ukuran desain
Selain memilih jenis file, penting juga untuk menetapkan resolusi minimum agar gambar terlihat jelas, tidak buram atau pecah.
Untuk UV printing keramik disarankan resolusi minimal desain adalah 300 DPI atau dots per inch. Untuk memastikan ukuran desain sesuai dengan ukuran keramik, gunakan alat pengukur digital yang jauh lebih akurat dibandingkan cara manual.
C. Profil warna
Untuk profil warna, gunakan warna CMYK atau Cyan, Magenta, Yellow, Black. Profil warna ini lebih cocok untuk output cetakan dibandingkan warna RGB atau Red, Green, Blue.
Karakteristik permukaan keramik mungkin akan membuat warna hasil cetakan sedikit berbeda. Maka disarankan untuk melakukan kalibrasi warna sebelum mencetak.
III. Lapisan Tinta Putih (White Ink Layer)
Gambar: mempersiapkan desain digital untuk UV print keramik (sumber)
Setelah mengatur persyaratan teknis termasuk profil warna pada desain, selanjutnya adalah menggunakan lapisan tinta putih agar hasil cetakan sesuai desain digitalnya.
A. Mengapa lapisan tinta putih penting
Keramik pada dasarnya sudah memiliki warna, baik terang maupun gelap. Langsung menambahkan warna desain di atasnya akan menghasilkan warna berbeda.
Sama seperti ketika mengecat tembok dimana kita harus melapisinya dulu dengan cat putih, pada UV printing keramik juga perlu menambahkan lapisan tinta putih sebagai dasar.
Lapisan putih akan bertindak sebagai alas atau foundation agar hasil warna cetakan sesuai dengan warna pada desain.
B. Cara membuat layer tinta putih dalam software desain
Layer tinta putih dapat dibuat menggunakan perangkat lunak khusus desain, misalnya Adobe Illustrator.
Caranya adalah dengan menambahkan layer baru khusus untuk tinta putih. Area tersebut ditandai transparan atau putih 100 persen dengan meniadakan warna lainnya.
Yaitu dengan mengatur setiap warna yellow, magenta, cyan dan black masing-masing di angka nol. Setelahnya, atur layer tersebut sebagai spot color, bukan bagian utama dari warna desain.
Jangan lupa untuk menandai area mana saja yang merupakan area transparan atau putih.
IV. Tips Desain untuk Hasil Cetak Optimal
Berikut adalah beberapa tips dasar dalam mempersiapkan desain digital untuk UV print keramik. Lakukan agar hasil cetak optimal dan indah.
A. Pemilihan elemen desain
- Gunakan warna yang kontras dan terang agar desain terlihat jelas di atas keramik
- Hindari detail yang terlalu kecil untuk cetakan di atas keramik berukuran 20 x 20 cm atau 30 x 30 cm karena kemungkinan tidak terlihat jelas.
- Sesuaikan jenis dan tema desain dengan tema ruangan dimana keramik akan ditempatkan.
- Sesuaikan pula warna yang digunakan dengan warna pada elemen lain ruangan. Misalnya pada warna keramik lantai.
B. Penyesuaian desain dengan tekstur keramik
- Beberapa jenis keramik, seperti keramik dinding kamar mandi mungkin memiliki tekstur pada permukaannya. Pastikan detail desain tidak akan terganggu oleh tekstur tersebut.
- Untuk keramik dengan permukaan bertekstur, lebih baik memilih desain sederhana dengan elemen berukuran besar.
- Sebelum mencetaknya langsung, gunakan fitur mockup pada aplikasi digital Anda. Tujuannya untuk menguji bagaimana desain akan terlihat pada keramik nantinya.
C. Area bleed dan margin aman
Area bleed merupakan bagian tambahan di tepi desain yang melebihi area yang akan dipotong. Bagian ini fungsinya untuk memastikan bahwa hasil cetakan akan membentang hingga ke tepi keramik.
- Tambahkan area bleed sekitar 3 hingga 5 milimeter di sisi atas, bawah, dan samping desain. Tujuannya untuk menghindari potongan yang tidak sempurna.
- Pastikan seluruh elemen desain berada di dalam margin atau area aman agar tidak terpotong saat pencetakan.
V. Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Selain memperhatikan teknik pencetakan, ada beberapa kesalahan yang harus dihindari agar hasil cetakan keramik optimal. Berikut adalah empat diantaranya.
A. Penggunaan warna RGB
Walaupun mayoritas desain bisa saja menggunakan warna RGB, tetapi untuk hasil cetak jauh lebih baik menggunakan CMYK. Warga RGB bisa saja menghasilkan warna berbeda ketika hasil cetakan selesai.
B. Format file yang tidak kompatibel
Jika format file yang digunakan tidak kompatibel, maka kemungkinan yang akan terjadi adalah:
- File tidak bisa terbaca oleh perangkat lunak printer
- File terbaca, tetapi hasilnya tidak sempurna
- Hasil cetakan buram, pecah, atau blur sehingga bisa dikategorikan gagal cetak.
- Desain bisa terlihat melebar
C. Tidak memperhatikan ukuran desain sebenarnya
Ukuran keramik memang memiliki standar umum, misalnya 20×20 cm, 30×30 cm, 40×40 cm, 60×60 cm, atau 25×30 cm.
Namun untuk cetak UV print keramik custom, akan jauh lebih baik jika mengukur ulang dimensi keramik secara lebih teliti.
Kesalahan atau mengabaikan pengukuran ulang keramik dapat menyebabkan hasil cetakan tidak pas. Karenanya, lakukan pengukuran ulang dan kalibrasi mesin cetak sebelum memulai.
D. Mengabaikan efek tekstur atau kilap keramik
Permukaan keramik yang mengkilap memerlukan jenis tinta yang berbeda dengan keramik tanpa kilap. Pemilihan warna juga lebih cermat karena warna terang atau lembut cenderung tidak jelas terlihat di keramik jenis ini.
Selain permukaan mengkilap, permukaan bertekstur juga perlu diperhatikan. Desain bisa saja terlihat melengkung, bengkok, atau bergerigi dan tidak rata ketika diaplikasikan di atasnya.
Karenanya, jangan lupa untuk menggunakan fitur mockup sebelum mencetak. Untuk produksi massal, cetaklah dulu pada satu keping keramik untuk uji coba.
VI. Uji Coba dan Pengujian Desain
Gambar: mempersiapkan desain digital untuk UV print keramik (sumber)
Pengujian dan pembuatan sampel adalah langkah terakhir sebelum desain keramik dicetak dalam jumlah banyak. Lakukan langkah-langkahnya seperti di bawah ini.
A. Mencetak sampel untuk validasi warna
Cetaklah dulu desain pada satu atau dua keping keramik untuk memastikan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
Sampel ini juga bisa diserahkan pada klien untuk menunjukkan gambaran hasil cetak massal nantinya.
Cek akurasi warna, detail elemen desain, ukuran, dan ketepatan posisi pada sampel. Jika seluruhnya sudah sesuai, barulah lakukan pencetakan massal.
B. Menyesuaikan desain setelah melihat hasil cetak awal
Lakukan penyesuaian pada pemilihan warna, resolusi, jenis file, atau elemen desain lainnya berdasarkan hasil cetak awal.
Tindakan ini akan mengurangi kerugian akibat salah cetak atau hasil cetakan yang tidak sesuai keinginan klien.
C. Meminta masukan dari operator mesin UV print
Harus ada kerja sama yang baik antara desainer dengan operator mesin UV print.
Desainer mumpuni dalam membuat rancangan gambar dan pola, sementara operator memiliki pengalaman teknis yang bisa mengoptimalkan desain tersebut.
Di workshop UV printing profesional seperti DJL, selalu ada proses diskusi antara desainer dan operator saat proses pendesainan.
Setelah sampel dicetak, juga akan ada diskusi antara desainer, operator dan klien untuk menciptakan hasil sempurna.
Baca Juga : Cara Memilih dan Memasang Keramik Dinding Teras UV Printing yang Tahan Lama
VII. Kesimpulan
Mempersiapkan desain digital untuk UV print keramik harus dijalankan secara cermat dan teliti. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan salah cetak yang mengakibatkan meningkatnya biaya produksi.
Pada desain UV print keramik, gunakan file PDF, TIFF, atau EPS dengan resolusi minimal 300 dpi. Jangan lupa untuk menggunakan warna profil CMYK dan menambahkan lapisan tinta putih.
Lakukan pula uji coba dan pencetakan sampel sebagai antisipasi terakhir dan memastikan hasil cetakan sesuai yang diharapkan.
Dengan panduan di atas, mulailah menyiapkan desain digital UV print Anda. Jika masih terdapat kesulitan.
Konsultasikan kebutuhan dan desain yang Anda inginkan dengan kami, Dewa Jasa Lasercut, perusahaan fabrikasi. Karena kami memiliki layanan UV printing profesional yang dapat mewujudkan kebutuhan UV print keramik Anda.