logo dewa jasa lasercut white color
Edit Content
Click on the Edit Content button to edit/add the content.

DIY UV Printing: Panduan Lengkap Membuat Cetakan Sendiri di Rumah

Daftar Isi

Belajar DIY UV printing dari nol! Panduan lengkap alat, bahan, hingga langkah-langkah membuat cetakan desain sendiri di rumah.

DIY UV Printing

Gambar: DIY UV Printing (Sumber)

Apa Itu DIY UV Printing?

Saat ini, tidak perlu memesan ke percetakan besar untuk mendapatkan produk cetakan yang berkualitas. Lakukan DIY UV printing di rumah, dan Anda bebas mencetak desain apapun sesuai selera.
UV printing sendiri merupakan teknik mencetak menggunakan mesin printer UV. Mesin ini menggunakan tinta UV khusus dan sinar ultraviolet yang dipancarkan bersamaan.
Keduanya akan menghasilkan cetakan yang lebih indah, warna lebih cerah dan vibrant, serta tinta yang melekat lebih erat di atas permukaan bahan.
Salah satu keunggulan utama cetak UV adalah dapat pengaplikasian dan desainnya yang fleksibel.
Teknik ini dapat Anda gunakan pada bahan logam, plastik, akrilik, kayu, kulit, kertas, dan banyak lagi. UV printing on metal, misalnya, banyak digunakan untuk membuat plakat, nameplate, atau produk custom premium.
Anda juga bebas mendesain pola, bentuk dan font sesuai kebutuhan.

Ditambah lagi produk UV print dapat digunakan di dalam dan luar ruangan, sehingga teknologi ini semakin populer untuk pembuatan barang-barang kustom dan DIY.

Sekilas, cara menggunakan UV print dengan cetak biasa tidak jauh berbeda. Rancang desainnya menggunakan aplikasi, lalu tinggal cetak sesuai keinginan.
Yang membedakan adalah jenis tinta yang digunakan dan adanya pancaran sinar UV. Sinar ini akan mengeringkan tinta dalam hitungan detik.
Sinar UV juga membantu tinta melekat lebih erat dan tahan lama di permukaan bahan, serta menjadikan warna jauh lebih cerah.

Peralatan dan Bahan yang Dibutuhkan

Menjalankan DIY UV printing di rumah sama sekali tidak sulit. Anda bisa menyalurkan hobi bahkan menjadikannya bisnis rumahan yang menjanjikan.
Beberapa peralatan yang dibutuhkan seperti:

  • Printer UV untuk DIY.
    Anda dapat membelinya di toko peralatan komputer dan percetakan, platform e-commerce, atau memodifikasi printer bekas. Printer berukuran 60×90 cm sudah sangat memadai untuk DIY. Beberapa printer bahkan mendukung 3D UV print untuk mencetak efek timbul yang unik dan premium.
  • Tinta UV.
    Biasanya produsen printer UV memiliki rekomendasi atau memproduksi tinta khusus yang sesuai dengan produk mereka.
    Untuk pemula, tinta UV yang populer seperti Zaiku, Maxi, dan Noris sudah sangat memadai. Jangan khawatir, harga tinta ini sangat terjangkau.
  • LED UV
    Lampu ini berfungsi untuk memancarkan sinar ultraviolet untuk curing (mengeringkan) tinta coating. Setiap printer sudah dilengkapi dengan lampu UV untuk tinta, tetapi coating seringkali memerlukan curing tersendiri.
    Anda dapat memilih lampu dengan suhu maksimal 800 derajat Celcius. Suhu ini cukup aman untuk lampu dan bisa mengeringkan coating secara maksimal.
  • Media cetak
    Jenis media cetak tentu tergantung pada produk yang ingin dibuat. Umumnya proyek DIY menggunakan akrilik, plastik, kayu, kulit, dan plat logam ringan yang tidak terlalu besar.
    Teknik UV offset printing biasanya lebih cocok untuk produksi massal di industri percetakan, sedangkan DIY UV lebih fleksibel untuk volume kecil.
  • Peralatan pendukung
    Anda juga mungkin membutuhkan sarung tangan, masker, kaca mata, dan coating primer untuk melapisi bahan kerja.
  • Aplikasi desain
    Berbagai aplikasi dan perangkat lunak desain tersedia di play store. Anda dapat memilih yang berbasis Android, Windows, atau iOs tergantung perangkat yang digunakan.
    Beberapa yang cukup ramah pemula adalah Canva, Pixelab, dan Ibis Paint. Anda juga dapat menggunakan CorelDraw, Photoshop, dan berbagai jenis aplikasi lainnya.

Persiapan Sebelum Mulai DIY UV Printing

Jika alat dan bahan telah siap, kini Anda dapat memulai proyek DIY UV printing di rumah. Berikut adalah persiapannya.

Menyiapkan area kerja yang aman

Area kerja sebaiknya aman dari jangkauan anak-anak, memiliki ventilasi yang cukup untuk pertukaran cahaya dan udara. 

Karena menggunakan alat yang berhubungan dengan listrik, Anda sebaiknya mengatur agar kabel-kabel tidak semrawut dan mengganggu gerak kerja. 

Sebaiknya gunakan stabilizer untuk melindungi perangkat dari ketidakstabilan tegangan listrik.

Proteksi terhadap sinar UV
Sinar UV sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia jika dalam jumlah terbatas. Namun, printer UV memancarkan sinar ultraviolet dalam kekuatan rata-rata 500 mw/w yang dapat berdampak pada kesehatan.

Anda disarankan menggunakan kacamata anti UV dan sarung tangan agar aman dari paparan UV berlebihan. Terutama jika pekerjaan DIY UV printing ini dikerjakan hampir setiap hari.

Setting printer dan tinta UV
Layaknya printer jenis lainnya, printer UV juga harus disetting saat akan mencetak produk agar hasilnya maksimal. 

Umumnya settingan Dot Per Index terbaik berada di antara 600 DPI hingga 1200 DPI.

Kalibrasi printer untuk ketebalan media cetak

Berbeda jenis bahan kerja, beda pula kekuatan sinar UV dan pancaran tinta yang diperlukan. Karenanya, selalu kalibrasi printer setiap kali akan mengerjakan proyek dengan bahan berbeda.

Langkah-Langkah DIY UV Printing

DIY UV Printing

Gambar: DIY UV printing (sumber)

Siap untuk memulai proyek DIY UV printing pertama Anda di rumah? Berikut adalah langkah-langkahnya.

Desain file untuk UV printing
Desain file dapat Anda lakukan menggunakan aplikasi atau perangkat lunak desainer dan ilustrasi. 

Pada beberapa aplikasi, Anda dapat langsung mencetak desain dan memilih jenis file tanpa harus menggunakan software lainnya.

Namun, umumnya pencetakan UV lebih sering menggunakan aplikasi CorelDraw dan Photoshop yang memiliki setting lebih lengkap. 

Dalam mendesain, jangan lupa untuk mengukur garis margin untuk memastikan seluruh desain dapat dicetak tanpa terpotong. Karenanya, pengukuran bidang kerja juga harus dilakukan dengan cermat.

Persiapan permukaan media (cleaning dan coating jika perlu)
Sebelum memulai pencetakan, ada baiknya permukaan bahan kerja dibersihkan terlebih dulu. Gunakan cairan pelarut, lap mikrofiber, dan bersihkan seksama dari minyak, debu, serta kotoran lain.

Pada bahan dengan permukaan keras dan tidak menyerap tinta seperti logam, oleskan primer terlebih dahulu agar tinta dapat melekat sempurna.

Proses cetak: dari load file hingga setting printer

Setelah desain selesai, atur margin, tipe file, ukuran, pewarnaan, dan parameter lain yang diperlukan. Pilih setting beresolusi tinggi untuk hasil yang vibrant.

Anda juga perlu memasukkan ukuran bahan kerja dan mengatur letaknya di atas flatbed mesin printer UV. Jangan lupa memilih ukuran bahan kerja dan pola yang diinginkan.

Sebelum menggunakan bahan kerja yang sebenarnya, ada baiknya melakukan percobaan pencetakan untuk memastikan hasilnya.

Setelah seluruh pengaturan dan parameter siap, proses cetak pun berlangsung. Amati dengan seksama selama proses berlangsung agar dapat segera mengatasi masalah bila diperlukan.

Proses curing: penggunaan lampu UV

Saat proses pencetakan, sinar UV ditembakkan bersamaan dengan keluarnya tinta. Hal ini agar tinta segera kering. Selain itu, proses ini juga mencegah keluarnya aroma menyengat yang bisa mengganggu pernapasan.

Finishing (coating tambahan opsional untuk proteksi ekstra)

Setelah proses cetak selesai, ada baiknya menambahkan coating agar tinta UV lebih tahan lama dan hasil cetak lebih indah. 

Top coat dan lapisan resin biasanya membutuhkan waktu sekitar 90 detik di bawah lampu UV untuk proses curing hingga kering sempurna.

Tips Sukses DIY UV Printing

Walaupun awalnya proyek Anda sekadar menyalurkan hobi, jika dijalankan dengan serius bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan. 

Cobalah beberapa tips di bawah ini untuk proyek DIY UV printing yang sukses.

Memilih media cetak yang cocok

Bahan akrilik sangat cocok untuk aneka produk dekorasi, merchandise, dan pajangan. Terutama karena warna dan jenisnya beragam dan harganya juga terjangkau.

Namun jika Anda ingin proyek yang lebih menantang, bisa menggunakan bahan logam yang lebih ekslusif dan premium.

Tingkatkan adhesion tinta UV

Adhesion tinta UV adalah kelekatan tinta pada permukaan bahan kerja. Cara meningkatkannya adalah:

  • Bersihkan permukaan bahan menggunakan pelarut atau alkohol isopropil.
  • Pakai sarung tangan karet atau plastik saat akan menyentuh permukaan bahan.
  • Gosok permukaan bahan dengan amplas bergrit 600-1000 agar lebih bertekstur dan dapat “menjebak” tinta saat dicetak.
  • Gunakan primer khusus sesuai jenis bahan. Atau gunakan universal adhesion promoter yang bisa untuk berbagai jenis bahan mulai dari logam hingga plastik.
  • Jika menggunkaan bahan logam, panaskan permukaannya hingga 40-60 derajat celcius. Namun tindakan ini opsional.
  • Tambahkan coating setelah pencetakan selesai.

Memilih setting yang tepat

Sebenarnya, setting tergantung pada jenis bahan kerja. Sebagai contoh, berikut adalah parameter setting untuk bahan logam dan akrilik.

Parameter Setting UV Printing untuk Logam vs Akrilik

ParameterLogamAkrilik
Resolusi Cetak720 × 1200 dpi atau lebih tinggi720 × 1200 dpi atau lebih tinggi
Mode WarnaCMYK (+ putih & varnish opsional)CMYK (+ putih & varnish opsional)
Lapisan Tinta PutihWajib untuk permukaan gelap/anodizedWajib jika akrilik bening/transparan
Speed PrintMedium (untuk detail maksimal & curing baik)Medium-Fast (bisa lebih cepat dari logam)
Pass Count6–8 pass (untuk hasil halus dan presisi)4–6 pass (lebih fleksibel tergantung desain)
Distance Nozzle ke Substrat1.0 – 1.5 mm (jangan terlalu jauh)1.0 – 1.8 mm (bisa sedikit lebih tinggi)
Margin Aman (Bleed)3–5 mm dari tepi substrat2–3 mm (tergantung ukuran material)
Primer SettingWajib untuk stainless, kuningan, tembagaOpsional tergantung jenis akrilik
Curing Lamp PowerMedium–High (logam menyerap panas)Medium (hati-hati agar akrilik tidak melengkung)
Cooling TimeDisarankan 10–15 detik sebelum dipegang5–10 detik sudah cukup

Menjaga printer agar awet

Dengan perawatan yang baik, sebuah printer UV dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Berikut adalah tips agar printer awet dan jarang rusak.

  • Hanya gunakan sparepart asli dan sesuai spesifikasi printer.
  • Gunakan tinta sesuai rekomendasi produsen printer.
  • Secara teratur lakukan kalibrasi pada head alignment printer.
  • Gunakan stabilizer agar printer tidak rusak karena tegangan listrik yang tidak stabil
  • Usahakan menempatkan printer di ruangan yang sejuk.
  • Setiap 3 hingga 6 bulan sekali lakukan perawatan besar. Beberapa bagian seperti pump dan filter harus dicek oleh teknisi berpengalaman.
  • Hanya gunakan aplikasi atau software terupdate agar bebas bug.
  • Selalu bersihkan cap station agar head tinta tidak tersumbat. Bersihkan juga wiper agar pembersihan tinta berjalan sempurna.
  • Jangan biarkan printer tidak bekerja dalam jangka panjang. Jika ingin libur lama, kosongkan tinta agar tidak menggumpal dan menyumbat head.

Kesalahan Umum dan Cara Mengatasinya

Terkadang proses pencetakan mengalami masalah dan terhambat. Berikut adalah beberapa masalah yang umum terjadi dan cara mengatasinya.

  • Tinta tidak menempel sempurna: bersihkan permukaan bahan kerja dan gunakan primer.
  • Warna kurang tajam: perbaiki pengaturan resolusi cetakan dan ink density adjustment.
  • Gambar buram atau bergeser: cek dan perbaiki pengaturan alignment printer. Lakukan kalibrasi ulang sebelum mencetak.
  • Curing tidak merata: atur jarak antara lampu curing dan permukaan bahan serta lakukan curing sesuai waktu yang direkomendasikan.

Rekomendasi Produk untuk DIY UV Printing

mesin printer

Gambar: DIY UV printing (sumber)

Printer UV rumahan

Umumnya proyek DIY UV printing menghasilkan benda-benda yang ukurannya tidak besar, maka mesin printernya pun bisa memakai ukuran kecil.

Ada banyak jenis dan merk mesin printer UV rumahan di pasaran. Umumnya bidang kerja mesin ini berukuran A4 hingga A3 sehingga cukup ringkas ditaruh di dalam ruangan.

Salah satunya adalah Zaiku UV Flatbed Full Color Printer Ukuran A4 yang dipatok dengan harga Rp38 jutaan saja. Printer ini buatan Cina dan memiliki garansi resmi 1 tahun.

Kelebihannya adalah dapat mencetak di atas bahan flat maupun round, seperti tumbler dan mug. Sangat praktis untuk Anda yang hobi mencetak aneka cenderamata dan produk dekoratif.

Tinta UV ramah pemula

Setelah memilih printer, jangan lupa memilih tinta yang sesuai. Umumnya setiap produsen printer juga memproduksi tinta printer, tetapi Anda juga bisa membeli tinta UV universal yang diproduksi terpisah.

Salah satu rekomendasi kami adalah UV LED ink Royaljet dari Three Royal Lions. Tinta ini tersedia dalam warna lengkap. Tinggal cocokkan merk dan jenis printhead dengan pilihan jenis tinta Royaljet untuk hasil cetakan terbaik.

UV curing yang affordable

Anda bisa mendapatkan lampu curing UV dengan harga antara Rp500 ribuan hingga Rp4 jutaan. Pilih lampu yang sesuai dengan proyek Anda.

Untuk proyek merchandise berukuran  kecil, lampu dengan 6 LED sudah cukup memadai. Namun untuk proyek yang lebih besar, Anda mungkin membutuhkan lampu curing yang jangkauan cahayanya lebih luas.

Paket starter kit DIY UV printing

Paket seperti ini cocok untuk Anda yang hobi membuat aksesoris dan pernak-pernik kecil. Seperti liontin, gantungan kunci, lanyard ponsel, casing HP, dll.

Umumnya dijual di kisaran harga ratusan ribu saja dan sudah lengkap bahan dan alatnya. Termasuk lampu UV kecil dan pinset. 

FAQ Seputar DIY UV Printing

Apakah saya bisa menggunakan printer biasa untuk UV printing?

Tidak. Karena spesifikasi, tinta, dan fungsi printer biasa berbeda dengan printer UV. Printer biasa umumnya tidak bisa untuk mencetak bahan keras dan kaku.

Media apa saja yang bisa saya cetak?

Hampir semua media yang memiliki permukaan keras bisa dicetak menggunakan UV printer. Mulai dari logam, plastik, akrilik, keramik dinding dan lantai, kayu, bahkan batu.

Apakah DIY UV printing aman dilakukan di rumah?

Tentu. Cukup pastikan ruangan kerja tidak mudah diakses anak-anak, aman dari kebocoran dan suhu tinggi, serta rapikan kabel dan bahan kerja Anda.

Berapa biaya awal untuk memulai DIY UV printing?

Umumnya berkisar antara Rp50 juta hingga Rp100 jutaan. Modal terbesar ada pada mesin printer.

Opsi lain yang lebih murah untuk DIY UV printing adalah mencetakkan proyek Anda ke penyedia jasa UV printing profesional.

Anda tinggal membuat desain, menentukan bahan dan ukuran, sisanya dikerjakan oleh percetakan UV printing. 

Opsi ini justru lebih hemat terutama jika proyek Anda berbasis pesanan atau memproduksi dalam jumlah sedikit.

Baca Juga : Latex vs UV Printing: Mana yang Lebih Baik untuk Proyek Anda?

Kesimpulan

DIY UV printing membuka peluang kreativitas tanpa batas dan bisa dilakukan siapa saja. Anda hanya membutuhkan peralatan yang tepat dan latihan rutin untuk membuat cetakan berkualitas.

Produk yang bisa diciptakan pun beragam tipe, ukuran, dan jumlahnya. Bisa untuk koleksi pribadi atau bahkan menjadi sumber penghasilan sampingan. Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah desain dan eksperimen DIY UV printing pertama Anda segera. Hubungi Dewa Jasa Lasercut jika membutuhkan saran profesional atau jasa cetak UV terbaik.